Pages

Monday, 6 April 2015

PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN UNTUK LISTRIK



Apa reaksi Anda ketika listrik di rumah Anda padam? Jengkel, kesal, mengomel, dan tak jarang sumpah serapah pun keluar. Begitu kira-kira reaksi kita ketika listrik di rumah kita padam. Jika hanya sesekali atau jarang terjadi mungkin tidak akan terlalu bermasalah, tapi kalau sudah terlalu sering ini tentu meresahkan. Celakanya, pemadaman bergilir ini sering kita alami. Ini bukan berita mengada-ada atau kita harus gooling data untuk menemukan benar-tidak faktanya? Hehe..  Saya dan kebanyakan kita mungkin sering mengalami.

Salah satu persoalan klise yang sering dikeluhkan PLN terkait pemadaman listrik ini adalah karena kurangnya pasokan energi listrik. Yang paling terasa ketika musim kemarau tiba. Di saat itu pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mengalami penyusutan, atau bahkan terhenti supply-nya. Seperti pembangkit Batutegi di Lampung, setiap kemarau bisa dipastikan air bendungan menyusut dan tidak mampu menyuoplai air untuk pembangkit listrik. Di waduk-waduk PLTA yang lain sepertinya tak kasusnya tak jauh beda. Penggundulan hutan secara membabi buta belakangan ini disinyalir menjadi penyebab sedimentasi dan kemampuan menyimpan air waduk-waduk kita.
Konsumsi listrik kita secara nasional memang terus meningkat. di satu sisi ini pertanda baik karena berarti aktifitas ekonomi tumbuh di tengah masyarakat. Namun disisi lain, hal ini tentu mengharuskan para pemangku kepentingan--terutama PLN yang diberi mandat oleh negara untuk menyeleggarakan pelayanan umum di bidang kelistrikan--untuk bekerja lebih keras dan kreatif untuk menghasilkan energi listrik dalam jumlah cukup.
Berdasarkan data rasio eletrifikasi yang dipublikasikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kita akan tahu bahwa ternyata masih banyak penduduk di Republik ini yang belum menikmati listrik. Rasio eletrifikasi menandakan tingkat perbandingan jumlah penduduk yang menikmati listrik dengan jumlah total penduduk di suatu wilayah atau negara.
Menurut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, setidaknya dibutuhkan tambahan kapasitas 5.700-6.000 megawatt per tahu untuk mengejar ketertinggalan rasio yang baru berkisar 60 % ini
Selama ini energi listrik umumnya dihasilkan dari beberapa sumber energi konvensional seperti dari bahan bakar minyak/Pembangkit Listrik tenaga Diesel (PLTD), dari batu bara/ Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), dari kincir air bendungan besar/ Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dari bahan bakar gas/ Pembangkit istrik Tenaga Gas (PLTG), dan  dari sumber panas bumi/ Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi(PLTPB).
Sebagai orang awam soal kelistrikan, yang saya tahu, investasi untuk menyediakan pembangkit-pembangkit tersebut tentu sangat besar. Tentunya karena disebabkan kapasitas listrik yang dihasilkan juga besar. Maka keterlibatan swasta pun dibuka. Belakangan yang gencar dipromosikan ke investor adalah energi panas bumi. Konon kabarnya Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar nomor dua sedunia. Tapi sekali lagi, investasi ke untuk eksplorasi panas bumi memerlukan dana yang yang tidak sedikit. Investasi untuk mengekplorasi panas bumi menjadi listrik ini kenyataannya belum banyak yang terealisasi karena berbagai persoalan, terutama menyangkut ruwetnya perizinan, lokasi yang di tengah hutan konservasi, dan berbagai persoalan lain.
Dari kajian liteatur dan googling sana sini, saya setuju bahwa salah satu alternatif energi terbarukan yang murah dan layak diseriuskan untuk dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Berbasis Biomassa/ Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm). Biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal dari organisme yang belum lama mati.

Biomassa yang paling banyak tersedia dan harus dimanfaatkan adalah limbah, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga, yaitu berupa sampah organik. Teknologi aplikasi yang telah tersedia untuk keperluan tersebut adalah melalui proses fermentasi biomassa hingga menghasilkan biogas (metana) yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya adalah untuk membangkitan generator listrik.
Belakangan berbagai riset dan uji coba terhadap aplikasi teknologi pemanfaatan biomassa untuk energi listrik ini telah dilakukan berbagai pihak. Kementerian ESDM, baru-baru ini (16 September 2014) meresmikan keberhasilannya mengembangkan energi listrik dari limbah sawit di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau [6].  Proyek percontohan (pilot project) PLT Biogas ini  mempunyai kapasitas terpasang sebesar 1 MW yang digunakan untuk mengalirkan listrik kepada 1.050 keluarga. Kelebihan PLT Biogas berbasis limbah cair sawit antara lain, siap beroperasi secara stabil selama 24 jam, tidak dipengaruhi faktor cuaca, ramah lingkungan, serta listrik yang dihasilkan relatif murah dibandingkan dengan pembangkit listrik berbasis BBM (genset diesel atau PLTD). Proyek percontohan ini berhasil atas kerjasama Kementerian ESDM, Pemerintah Kabuoaten Rokan Hulu dan Perusahaan kelapa sawit yaitu PT Arya Rama Prakarsa.
Sebelumya Kementerian Riset dan Teknologi juga sudah merintis percontohan pemanfaatan biomassa dari kotoran manusia (tinja) di beberapa pondok pesantren. Bahkan PLN sendiri pada Juli lalu telah meresmikan proyek rintisan pembangkit listrik tenaga biomassa dari limbah tongkol jagung di Gorontalo.

Dari berbagai informasi yang dihimpun dari berbagai artikel di atas, ada beberapa hal yang menurut saya hal ini makin meyakinkan bahwa energi biomassa ini adalah energi masa depan yang sangat luar biasa potensial dan “WAJIB” diseriusi untuk dikelola PLN:
1.    Potensi biomassa kita besar: dari kotoran manusia, ternak, sampah kota, limbah agro industri (dari indutri kelapa sawit, tapioka, karet dll). Potensi yang luar biasa dan bisa tersdia terus menerus ini tentu merupakan potensi yang tak boleh disia-siakan pemanfaatannya untuk hal strategis dan berguna yaitu energi listrik.

2.    Dari bebagai uji coba yang telah dilakukan, ternyata biaya produksi energi listrik dari biomassa lebih kompetitif. Jauh lebih murah dibandingkan produksi menggunakan bahan bakar minyak. Hasil uji coba PLN Gorontalo yang menggunakan biomassa dari tongkol jagung di atas menunjukkan bahwa Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik di Gorontalo jika menggunakan PLTB Tongkol Jagung dapat ditekan menjadi Rp. 1.058/kWh, sedangkan jika menggunakan BBM BPP-nya mencapai Rp. 2.900/kWh.

3.    Pemanfaatan biomassa sebagai energi melalui sangat ramah lingkungan dan akan sangat membantu pengurangan gas metan yang terbuang ke udara. Gas metan disinyair memiliki kontribusi besar untuk membentuk rumah kaca di lapisan atmosfer sehingga memicu pemanasan global. Dengan memanfaatkan metana yang terbentuk dari proses dalam intalasi biogas dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar, maka potensi pelepasan gas metana ke udara menjadi terduksi.
Pemanfaatan biomassa menjadi energi listrik mungkin saja tidak bisa menghasilkan energi cukup besar, tapi karena sifatnya yang bisa dilakukan secara menyebar sesuai konsentrasi penduduk pengguna, justru ini menjadi kelebihan tersendiri. Hal ini membuat investasi yang ditanam bisa sedikit demi sedikit tapi menyebar. Saya membayangkan misalnya jika dibangun degister-degister biomassa berbasis bahan baku tinja saja, berapa banyak pembangkit listrik yang sustainable bisa dibangun di kompleks-komples perumahan perkotaan maupun di kawasan perdesaan. Bukankah ini potensi kemandirian energi yang sudah ada di depan mata?

Berdasarkan fakta-fakta tersebut saya berpendapat bahwa sudah selayaknya PLN menyeriusi potensi ini dengan “turun gunung” secara langsung meng-handle potensi yang ada dengan membentuk anak perusahaan baru yang fokus mengeksplorasi energi biomassa dan energi terbarukan lainnya. Apalagi jika melihat rasio eletrifikasi yang masih di bawah 60 %, rasanya PLN seharusnya segera bergegas “menjemput” potensi ini. Yang saya tahu kegiatan pemanfaatan biomassa ini oleh PLN baru digarap dalam skala CSR (Corporate Social Responbility). Model-model percontohan skala komersial seperti yang dilakukan Kenmeterian ESDM yang bekerjasama dengan pemerintah daerah dan perusahaan kelapa sawit sebagaimana telah disinggung di atas adalah contoh yang bisa dijadikan model oleh PLN.

FAKTA TENTANG CINTA





Apa terlintas di dalam pikiranmu saat mendengar kata cinta. Iya, cinta memang sebuah topik yang tidak akan pernah bisa habis untuk dibahas. Cinta seringkali menjadi tema bagi film-film bioskop, cinta sering kali menjadi tema sebuah lagu populer dan cinta juga yang menjadi tema pokok setiap novel yang laris manis di jajaran toko buku
Mungkin kamu akan membayangkan pacarmu yang ada di hadapanmu, melihat fotonya yang jadi wallpaper hape dan tersenyum. Atau membayangkan idolamu yang dengan senyumannya saja mampu membuat harimu 100 kali lebih baik dan membuatmu tak bisa tidur saking bahagianya. Atau bisa juga kamu merasa sakit hati mengingat janji-janji yang tak tertepati dan bekas kenangan yang telah kamu ukir bersama dengan mantan pacarmu.
Namun, bicara tentang cinta tidak melulu hanya terkait dengan emosi dan perasan semata lho! Di bawah akan memberikan fakta ilmiah tentang cinta yang belum tentu kamu tahu. Yuk langsung cek aja yuk, apa saja fakta-fakta cintanya…
Apa terlintas di dalam pikiranmu saat mendengar kata cinta. Iya, cinta memang sebuah topik yang tidak akan pernah bisa habis untuk dibahas. Cinta seringkali menjadi tema bagi film-film bioskop, cinta sering kali menjadi tema sebuah lagu populer dan cinta juga yang menjadi tema pokok setiap novel yang laris manis di jajaran toko buku.
Mungkin kamu akan membayangkan pacarmu yang ada di hadapanmu, melihat fotonya yang jadi wallpaper hape dan tersenyum. Atau membayangkan idolamu yang dengan senyumannya saja mampu membuat harimu 100 kali lebih baik dan membuatmu tak bisa tidur saking bahagianya. Atau bisa juga kamu merasa sakit hati mengingat janji-janji yang tak tertepati dan bekas kenangan yang telah kamu ukir bersama dengan mantan pacarmu.
Namun, bicara tentang cinta tidak melulu hanya terkait dengan emosi dan perasan semata lho! Di bawah akan memberikan fakta ilmiah tentang cinta yang belum tentu kamu tahu. Yuk langsung cek aja yuk, apa saja fakta-fakta cintanya…

1. Jatuh Cinta Dari Hidung Turun Ke Hati
Sepertinya mulai saat ini slogan jatuh cinta itu dari mata turun ke hati harus mulai diganti dengan slogan cinta itu datang dari hidung turun ke hati, deh.
Pasalnya sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Huddinge University Hospital terhadap 12 orang pria dan wanita memberikan hasil bahwa feromon memiliki andil untuk menghasilkan perasaan naksir, suka, cinta bahkan hingga gairah seksual pada seseorang. Penelitian tersebut menghasilkan data bahwa hormon estrogen (pada wanita) maupun hormon testosteron (pada pria) akan bereaksi setelah mencium wewangian serupa feromon.

 2. Jatuh Cinta Itu Bikin Kecanduan
Jatuh cinta itu memang adiktif banget kan guys?! Bahkan bagi orang yang pernah merasakan pahitnya cinta, dia tidak akan mungkin bisa menolak candu yang satu ini, jatuh cinta. Hal ini wajar kok, karena pada saat kita jatuh cinta otak kita mengeluarkan zat dopamin, yakni zat yang akan memberikan efek candu pada kita.
Udah tahu kan efek candu yang bakal buat kita merasa senang dan bahagia?! Karena alasan ini pulalah orang sering kecanduan untuk merasa jatuh cinta dan merasa tak bisa hidup bahagia tanpa cinta. Terus mau milih kecanduan candu beneran atau mau mencandu cinta, guys?

 3. Ya, Kamu Memang Bisa Gila Gara-Gara Cinta
Saat kamu naksir seseorang, pasti ada kalanya kamu merasa hampir-hampir gila. Bagaimana tidak gila, saat kamu naksir seseorang kamu pasti akan sering terbayang-bayang orang yang kamu taksir, kamu tidak bisa berhenti memikirkannya ataupun menghilangkannya dari pikiranmu. Istilah kerennya sih makan tak enak, tidurpun tak nyenyak, hanya terbayang dia seorang.
Nah, kalau udah begini salahkan zat serotonin yang ada di dalam otakmu. Serotonin adalah salah satu hormon yang mempengaruhi mood dan sikap seseorang. Ketika kamu jatuh cinta, otakmu akan dibanjiri hormon ini sehingga kamu akan merasa riang, senang, nafsu makan bertambah, dan selalu memikirkan orang yang kamu taksir.


4. Cinta Bahkan Bisa Membuatmu Buta
Sering dengar pepatah cinta itu buta kan?! Cinta itu memang sering bikin kita buta, terlebih lagi buta tenang segala kekurangan pasangan, yang jelas di mata kita pasangan kita adalah yang terhebat, tercantik, terganteng, sempurna dan yang menyempurnakanmu. Tapi ternyata kebutaan ini penting untuk ada lho!
Bayangkan jika pasangan yang telah menikah dan telah dikarunia anak, sembuh dari kebutaannya dan melihat pasangannya tak lagi sempurna? Apapun yang dilakukan oleh pasangannya selalu salah, tak pernah ada benarnya. Sedikit-sedikit ngambek, sedikit-sedikit pecah perang dunia yang entah berapa kalinya.
Intinya, kebutaan itu penting untuk membuat hubunganmu tetap langgeng. Tapi jangan salah pilih pasangan ya, carilah pasangan yang akan membuatmu menuju kesuksesan lalu butakan matamu dari semua kekurangannya dan terima dia apa adanya. Lagipula di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, kan?!

Monday, 30 March 2015

KRIMINAL PENGANUT SETAN



1. Ricky Kasso

Kita buka dengan pembunuh pertama yang percaya kalau hidupnya memang digariskan dalam lingkaran dan kehendak setan. Tidak cuma itu, dia juga mengaku kalau setan pernah berbicara padanya lewat seekor burung gagak. Meski tercatat sebagai pengguna obat-obatan dan memiliki cacat mental, Ricky Kasso membunuh teman baiknya, Gary Lauwers, di dalam hutan. Sebelum dia membunuh dan mencongkel mata temannya keluar, Ricky Kasso sempat berteriak kalau dia mencintai setan.

2. Gaahl

Kamu tahu band yang bernama Gorgoroth? Bagus, kalau begitu perkenalkan, inilah sosok vokalis band black metal tersebut, Gaahl. Berasal dari negara yang kental dengan musik black metal, Norwegia, Gaahl memang mengaku kalau dia adalah seorang pemuja setan. Gaahl sempat ditangkap pada tahun 2002 karena menyiksa seorang pengunjung dalam sebuah pesta. Dia mengumpulkan darah pengunjung itu dalam gelas, dan mengatakan kalau dia akan mengorbankannya dan meminum darah tersebut. Gaahl sendiri sering terlihat dengan aksesoris yang berbau satanisme.


3. Elyse Pahler

Siapa yang sangka kalau remaja dengan wajah polos ini ternyata adalah korban pembunuhan dari sekelompok band metal dari California, Hatred. Mayat pun kemudian dibawa mereka ke rumahnya dan ritual setan pun dimulai menggunakan badannya. Mereka pun terus menyiksa tubuh mayat Pahler selama hampir satu tahun dan terus melakukan ritual satanis itu. Pertanyaannya, bagaimana caranya mereka tahan nafas ya dari bau mayat selama hampir satu tahun lebih?

4. Rodrigo Orias Gallardo

Kalau yang satu ini bukan dari golongan anak band. Bernama Rodrigo Orias Gallardo, pria ini adalah seorang fans yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk setan. Dengan tato pentagram di tangan kiri dan beberapa tato satanis di beberapa bagian tubuhnya, Gallardo sempat menjadikan salah satu pendeta yang bernama Faustino Gazziero targetnya. Gallardo menunggu pendeta itu di tengah keramaian dan langsung menusuknya. Lalu dia pun menghujamkan pisau itu pada dirinya sendiri selama beberapa kali. Yang pasti, Gallardo sama sekali tidak berada di bawah pengaruh obat-obatan saat itu.


5. Miranda Barbour

Miranda Barbour dan suaminya, Elytte, dikenal juga sebagai pembunuh paling mengerikan. Pasangan ini pun ditangkap setelah akhirnya pembunuhan mereka pada seorang pria berhasil terkuak oleh polisi. Tidak cuma itu, Miranda pun membuat pengakuan yang cukup mengejutkan. Ya, dia mulai membunuh sejak umur 13 tahun. Semua pembunuhan itu dilakukannya demi setan.